Selasa, 31 Mei 2011

Fase Baru

Hei, kawan...

hariku telah membaru, tapi nampakku masih dalam gerilya lama

masih dalam warna-warna buram yang sangat ku sukai

bersama gelitikan lucu dan semai gerak yang tak henti ku gemari


ya, sosok motivasiku semakin melengkung dalam keheranan kaku

tapi kuharap akan meleleh sejalan liku tahap yang ku buat nanti

inginku tenang dan memantapkan busur hidup itu.



^____*

Jumat, 13 Mei 2011

"To Be Secret"



Semuanya hening…

“Hei, mau kemana?”, tanya Livia pada Kara.

“Nggak, cuma mau lihat keadaan diluar. Tunggu saja di sini sebentar”, jawab Kara.

Malam yang begitu panas. Tidak seperti biasa yang diselimuti embun dingin, kali ini kemarau seakan mencoba mengganggu penat lebih dalam lagi. Seonggok kantongan yang sedari tadi mengganggu penciuman Livia, belum juga ada yang membuangnya. Entah apa isinya.

“Gimana? Ada orang gak?”, tanya Livia ketika kembali melihat Kara dalam ruangan itu.

“Kayaknya udah sepi. Tapi kita harus tetap hati-hati”, sahut Kara.

Mereka mulai mengangkat kantong yang baunya menyengat itu. Sekali angkat, masih cukup berat.

“Aduh, berat tau…!!!”, keluh Livia.

“Terus, mau simpan di sini sampai ada orang yang tahu…?”, Kara bertanya dengan nada kesal.

“Ayo…Cepat!!! Sebelum ada yang datang…”, lanjut Kara.

Livia segera mengangkat kembali kantongan itu. Sedikit demi sedikit, kantongan itu sudah berada diluar gedung tempat mereka menyimpannya tadi. Kara segera beranjak dan mengambil mobil box yang diparkir tidak jauh dari gedung tersebut.

Dengan ekspresi ketakutan, Livia mencoba melihat sekelilingnya. Takut ada orang lain yang melihatnya.

“Cepat, naikkan…!!!”, teriak Kara dari dalam mobil.

“Eh, kamu pikir ini ringan apa? Bantuin dong. Aku nggak kuat ngangkatnya”, sahut Livia.

Kara segera turun, lalu membantu Livia mengangkat kantung sampah ke dalam box mobil. Kemudian secepat mungkin mereka meninggalkan tempat itu, sebelum ada yang melihat mereka.

Perjalanan mereka lanjutkan menuju sebuah tanah kosong. Gelap dan tidak ada siapa pun disana. Kara menyalakan korek gas nya. Yang terlihat hanya tumpukan sampah yang sepertinya baru habis dibakar oleh seseorang.

“Buang di sini saja”, jelas Kara.

Ditengah tanah kosong dan tidak jauh dari sisa pembakaran sampah tadi, mereka membuang kantongan yang mereka bawa.

“Ahh, akhirnya…sudah dibuang”, Livia lega.

“uuhhh,,,bau”, lanjutnya.

“Ayo, yang lain nunggu tuh. Nanti kita telat”, ajak Kara

Mereka beranjak dari tempat itu. Masih ditengah kegelapan

Sebenarnya apa yang ada dalam kantongan itu?

Apa yang dilakukan Livia dan Kara di ruangan dalam gedung tadi?


Bersambung…

Minggu, 01 Mei 2011

Talk About Something


Hari ini berbincang tentang "solidaritas"

beranulir dengan kata, dan melahirkan sebuah kalimat...
kemudian dirangkai, lalu direkam
dalam sebuah lengkungan visi..

lebih jauh berharap dapat diterjemahkan dalam sikap dan tindakan
yang berkutat pada semunya waktu...

semoga belum terlambat, untuk mengetahuinya lebih bijak...
namun dalam bingkai yang berbeda...

Baruga AP.Pettarani, 01 Mei 2011