Sabtu, 29 Januari 2011

"Aktivis, siapakah mereka?"


Soe Hok Gie

Kampus tidak pernah sepi dari para aktivisnya. Orang-orang yang dalam perkembangannya selama menjadi mahasiswa memiliki ketertarikan untuk 'berbuat lebih' dari sekadar memajukan diri sendiri lewat angka-angka indeks prestasi.

Aktivis kampus, secara sederhana dapat kita wakilkan pada orang-orang atau kawan-kawan kita yang secara langsung maupun tidak langsung menceburkan dirinya pada organisasi-organisasi di kampus baik internal (UKM, Senat/BEM, Dewan Mahasiswa, dan sebagainya) atau eksternal (Pergerakan Mahasiswa, ormas, dan organisasi-organisasi di luar kampus lainnya.

Saat awal-awal kita memilih ikut atau masuk dalam sebuah organisasi, pasti empat jawaban ini yang akan kita lontarkan :

a. Menambah teman
b. Cari pengalaman
c. Belajar berorganisasi
d. Mengisi waktu

Itu sangat wajar dan sah-sah saja. Tapi ternyata, memilih untuk aktif dalam berbagai kegiatan kampus dan pilihan menjadi aktivis bisa jadi tidak sesederhana itu. Ternyata banyak yang bisa kita dapatkan dari apa yg kita sadari.

Jadi, aktivis kampus bukan orang-orang yang hanya mencantumkan namanya di sebuah organisasi, bukan pula orang yang hanya menjadi penggembira. Aktif di kampus ternyata bukan sekadar mencari teman atau mengisi waktu luang.

Jika kita menggali lebih dalam, pasti kita akan menemukan banyak jawaban yang menarik dari setiap kawan yang selama ini bergelut di kampus (selain kuliah). Saat beberapa di antara mereka ada yang secara sadar, keterlanjuran, bahkan karena alasan panggilan jiwa terbukti banyak mendapat hal-hal positif dari itu semua.

Berikut ini merupaka kutipan dari mereka yang pernah bergelut sebagai aktivis kampus :

"Karena saya tahu siapa saya dan saya tahu apa manfaat yang saya dapatkan. Jadi orang biasa sudah banyak. Saya ingin menjadi "extra ordinary person" yang bisa memberi manfaat untuk orang lain dan dengan beraktifitas, maka akan tergali potensi diri" (mantan Presidium Mahasiswa)

Seorang aktivis bukan saja mendapatkan apa yang tampak dan hanya berguna bagi dirinya. Namun, dengan melakukan aktivitas ia berharap dapat berbuat untuk orang lain.

adapula yang berujar seperti ini,

"Saya seorang yang biasa-biasa saja waktu SMU. Saya tidak terlalu tertarik dengan dunia organisasi. Namun pada saat kuliah, saya banyak melihat kondisi yang begitu plural dan saya merasa tergerak untuk berkecimpung di dalamnya. Ternyata hasilnya luar biasa. Saya banyak menemukan hal-hal yang dahulu tidak pernah saya dapatkan. Saya menjadi orang yang terbiasa menyelesaikan masalah dan bisa menemukan potensi-potensi diri saya. Kepemimpinan, misalnya".

Mahasiswa yang aktif di kampus dengan berbagai kegiatan akan biasa menghadapi suasana yang beragam dan mampu menjadi pribadi yang bisa dan sanggup dalam perbedaan. Lebih toleran dan mampu memberikan argumen dari apa yang diyakini serta tidak monoton.

Cara berpikir dan proses memahami sesuatu sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat belajarnya dan itu sangat ditentukan oleh seberapa jauh dan luasnya pergaulan selama bergelut dengan dunia kampus.



kata kunci : aktivis kampus


Sumber : agar ngampus tak sekadar status (book)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar